# Sepucuk surat dari Palestina untuk saudaraku di Indonesia #
Sewaktu saya sedang browsing di kaskus untuk mencari informasi ( biasa
kaskuser ), tiba-tiba ada salah satu thread yang membuat saya penasaran
yang berjudul "Sepucuk surat dari Palestina untuk saudaraku di
Indonesia".
Karena penasaran, saya klik aja thread itu dan baca sampai selesai.... setelah selesai membacanya, saya langsung diam sejenak dan merenungkan isi surat yang fulan kirim dari Palestina dan mengambil beberapa kesimpulan dari surat itu.
1. Bagi rakyat Palestina, harga 1 nyawa amat sangatlah berharga bagi
mereka. Tidak seperti di Indonesia yang banyak sekali bayi tak berdosa
yang dilahirkan namun orang tuanya tidak bertanggung jawab dan akhirnya
tewas.
2. Subhanallah.... dengan kebesaran Allah SWT,
bayi-bayi di Palestina dapat hidup dengan layak. Tidak seperti di
Indonesia, karena orang tua mereka kurang memperhatikan anaknya, maka
anaklah yang menanggung bebannya.
3. Meskipun mereka sedang
dalam tekanan dari orang-orang yahudi Israel, mereka tidak lupa dengan
Allah SWT dan senantiasa memanfaatkan waktu untuk menghafalkan ayat-ayat
Al-qur'an. Tidak seperti di Indonesia, generasi muda kita yang hanya
membuang-buang waktu dengan berfoya-foya dalam kesenangan duniawi yang
hanya sementara ini.
Silahkan baca suratnya. Agar lebih
menghayati, saya sarankan sahabat Hidayah sambil mendengarkan playlist
yang sesuai dengan ceritanya....
# Sepucuk surat dari Palestina untuk saudaraku di Indonesia #
Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini
untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku,
kenapa?
Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena
Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan
demikian saudaraku?
Disaat saya menunaikan ibadah haji
beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat
berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal
Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar
205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini.
Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya
berdecak kagum. Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah
jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu
belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu
musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat
dibanding kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?,
apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang
menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia, Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa
saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian
saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?.
Negeri kalian
aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri
kalian. Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu
formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para
wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang
mereka inginkan. Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti
di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda
pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil
ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit
yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami
terpaksa melahirkan diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.
Susu
formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2
tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan
menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar
ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan
bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di
parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami
dapat dari informasi televisi.
Dan yang membuat saya
terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang
tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa
dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik
bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina
tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi
kami di sini.
Memang hampir setiap hari di GAZA sejak
penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun,
bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah?
saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati syahid, karena serangan
roket tentara Israel! Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan
ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh
serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai
seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah
Yahudi.
Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009)
kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600
diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula
sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza,
dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang
kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia, Negeri
kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh
dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang
kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari
rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?
Perlu
kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang
menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah
lama kami diblokade.
Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata
Usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan
belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk
kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar
300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka
menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad
nikah, diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku. Dan Perdana
menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal
pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai Saudaraku
di Indonesia, Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan
pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang
diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus
bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti
kalian telah lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena
kalian punya waktu. Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai
saudaraku.
Satu jam, yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok
untuk kami disini untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung
ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.
Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma
satu jam saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya
waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan
takaful di sana.
Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami,
Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat Al Anfaal
sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu
istirahat perang, bagaimana Dengan kalian?
Akhir desember
kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku
yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an,
umurnya baru 10 tahun, saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat
menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada
SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.
Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur,
yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun
pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi suara
setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan
tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang
didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.
Wahai
Saudaraku di Indonesia, Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada
kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada
masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah,
kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami
rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia.
Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku biarlah
butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat
Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana
kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh, iya hari semakin
larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku
untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti
saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi.
Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar